Fakultas Hukum UNY Laksanakan Program Visiting Professor di Walailak University, Thailand, Soroti Isu Perdagangan Perempuan

Fakultas Hukum UNY Laksanakan Program Visiting Professor di Walailak University,
Thailand, Soroti Isu Perdagangan Perempuan Nakhon Si Thammarat, Thailand – Fakultas Hukum Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan program Visiting Professor di Walailak University (WU), Thailand, pada Senin (18/8/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis Fakultas Hukum UNY dalam memperkuat jejaring akademik internasional sekaligus mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam rangkaian agenda tersebut, Fakultas Hukum UNY menyelenggarakan kuliah tamu di School of Law, WU bertajuk “Public Legal Awareness Regarding Human Trafficking of Women in the Indonesia–Thailand Region.” Kuliah tamu diikuti oleh tujuh belas mahasiswa hukum, dengan didampingi oleh Kepala bidang Kerja Sama Internasional, School of Law, Walailak University. Maryamul Chumairo’ Al Ma’shumiyyah, dosen Fakultas Hukum UNY, hadir sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa perdagangan orang merupakan salah satu kejahatan transnasional paling serius di Asia Tenggara, dengan perempuan sebagai mayoritas korban. “Permasalahan utama adalah masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Padahal, tanpa kesadaran hukum, pencegahan dan penanganan perdagangan perempuan justru lebih sulit dilakukan,” jelasnya. Maryam juga menekankan pentingnya pendidikan hukum dan kerja sama lintas negara. Menurutnya, riset bersama antara Indonesia dan Thailand akan memberikan manfaat besar, karena dapat melihat persoalan perdagangan perempuan dari perspektif kedua negara. Ia menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat pemahaman hukum, tetapi juga mendukung tujuan SDGs, khususnya kesetaraan gender (Goal 5) serta perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh (Goal 16).

Acara berlanjut dengan sesi tanya jawab interaktif. Mahasiswa School of Law WU menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu perdagangan manusia dan perlindungan perempuan. Diskusi berjalan dinamis, dengan pertukaran perspektif mengenai tantangan hukum di Indonesia maupun upaya kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. Program Visiting Professor ini menjadi langkah nyata Fakultas Hukum UNY dalam mendukung internasionalisasi pendidikan hukum, memperkuat tridarma perguruan tinggi di ranah global, sekaligus menegaskan kontribusi akademisi Indonesia dalam mendorong kesadaran hukum publik terkait perdagangan manusia. Ke depan, kerja sama dengan Walailak University diharapkan terus berkembang melalui riset kolaboratif, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta inisiatif bersama yang sejalan dengan agenda SDGs.

Faculty of Law UNY Visiting Professor at Walailak University, Thailand, Highlights Legal Awareness on Women Trafficking Nakhon Si Thammarat, Thailand – The Faculty of Law, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), carried out a Visiting Professor program at Walailak University (WU), Thailand, on Monday (August 18, 2025). This initiative serves as a strategic step to strengthen academic collaboration at the international level while supporting the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs). As part of the program, UNY delivered a guest lecture at the School of Law, WU under the theme “Public Legal Awareness Regarding Human Trafficking of Women in the Indonesia–Thailand Region.”

The guest lecture was attended by seventeen law students, accompanied by the Head of International Affairs, School of Law, WU. Anna, a lecturer from the Faculty of Law UNY, served as the main speaker. In her presentation, she emphasized that human trafficking is one of the most serious transnational crimes in Southeast Asia, with women being the majority of the victims. “The main challenge is the low level of public legal awareness. Without sufficient legal awareness, efforts to prevent and address women trafficking will be very difficult,” she explained. Anna also highlighted the importance of legal education and cross-border cooperation. According to her, joint research between Indonesia and Thailand will provide significant benefits, as it allows the issue of women trafficking to be analyzed from both countries’ perspectives. She added that such collaboration not only enhances legal understanding but also supports the SDGs, particularly gender equality (Goal 5) and peace, justice, and strong institutions (Goal 16).

The event continued with an interactive Q&A session. Law students at WU showed high enthusiasm for the issues of human trafficking and women protection, engaging in a dynamic discussion on Indonesia’s legal challenges and opportunities for regional cooperation in Southeast Asia. This Visiting Professor program marks a concrete step for the Faculty of Law UNY in strengthening the internationalization of legal education, reinforcing the university’s Tri Dharma of higher education on a global scale, and affirming the role of Indonesian academics in promoting public legal awareness on human trafficking. Moving forward, collaboration with Walailak University is expected to grow through joint research, faculty and student exchanges,
and shared initiatives aligned with the SDGs.

.